Selamat Datang Di Propolis Diamond Center. Tersedia Produk Propolis Diamond Premium dan Propolis Diamond Lite serta Terbuka Kesempatan Untuk Menjadi Agen Resmi Di Kota Anda

  • Hubungi Kami

    Untuk Informasi dan Pemesanan Keagenan Hubungi Kami di Telp:081380409009 SMS:08176694030 PIN 2A4A0D00 whatapp: 08176694030 Website Resmi www.PropolisDiamondCenter.com Dapatkan Harga Spesial Dsicount 50% Bagi Keagenan Di Seluruh Indonesia

  • Distributor Resmi

    Kami Adalah distributor Resmi Propolis Diamond. Dapatkan Produk Berqualitas Kami dan Gapailah Kesuksesan Anda Bersama Kami. Masih Terbuka Luas Keagenan Untuk Seluruh Wilayah Indonesia dan Peluang Sangat Prosfektif.

  • Produk Kami

    Propolis Diamond Premium merupakan Produk Herbal alami yang dihasilkan oleh lebah : Di alam, lebah mengumpulkan getah dari berbagai jenis tanaman, untuk kemudian dicampur dengan enzim yang terdapat pada mulut lebah sehingga dihasilkan Propolis. Propolis Diamond Berasal dari Hutan New Zeland yang masih alami

    Minggu, 10 November 2013


    Bahan utama pembentukan Propolis adalah getah tanaman, lebah mengumpulkan berbagai jenis getah tanaman dari mulai getah rerumputan hingga getah pepohonan, setiap tanaman menghasilkan getah dengan senyawa kimia yang khas berbeda satu dengan yang lainnya, dengan beragamnya senyawa kimia tanaman yang terdapat pada propolis, maka propolis memiliki kemampuan untuk mengatasi berbagai keluhan penyakit yang diderita manusia, tetapi diantara senyawa-senyawa kimia tanaman yang terkumpul di dalam propolis ada yang dapat menimbulkan alergi terhadap manusia.
    Oleh karena itu pada sebagian orang mungkin muncul alergi terhadap Penggunaan propolis. Alergi terhadap propolis ini dapat digolongkan menjadi 2 jenis Alergi yaitu Alergi Spontan danAlergi Tertunda.
    Alergi spontan muncul dikarenakan tubuh seseorang sensitif terhadap salah satu atau beberapa senyawa kimia tumbuhan yang terdapat di dalam propolis. Untuk mengetahui apakah seseorang memiliki alergi spontan terhadap propolis maka dapat dilakukan tes alergi spontan. Langkah-langkah tes alergi spontan adalah sebagai berikut:
    1.  Tes alergi spontan pada kulit; dimulai dengan mengoleskan cairan propolis pada bagian kulit sensitif pasien (pada wajah atau lengan bagian bawah) kemudian ditunggu sekitar 30 menit. Apabila pada bagian kulit yang dioleskan terasa gatal dan memerah berarti pasien tersebut alergi terhadap propolis dan disarankan pasien tersebut tetap menggunakan propolis dengan dosis rendah  dua hari sekali. Jika tidak terdapat rasa gatal dan merah pada  bagian kulit yang dioleskan maka lakukan tes alergi kedua.
    2. Tes alergi spontan pada mulut dan kerongkongan: campurkan 2-3 tetes propolis pada sedikit air putih kemudian dikumur-kumur di mulut dan diminum. Tunggu selama 15 menit. Apabila mulut dan kerongkongan terasa gatal berarti pasien alergi terhadap propolis dan disarankan pasien tersebut tetap menggunakan propolis dengan dosis rendah dua hari sekali. Tetapi jika pasien tidak merasakan gatal pada mulut dan kerongkongan berarti pasien tersebut aman dan bisa langsung diobati dengan propolis.
    Alergi tertunda muncul disebabkan tubuh seseorang alergi terhadap sejumlah tertentu dari salah satu atau beberapa senyawa kimia tumbuhan yang terdapat di dalam propolis.
    Sebagai contoh tubuh Bapak Ahmad akan mengalami alergi terhadap senyawa X apabila konsentrasi senyawa tersebut mencapai 3mg/kg berat badan Bapak Ahmad” maka sebelum senyawa X mencapai konsentrasi 3 mg/Kg berat badan Bapak Ahmad, bapak Ahmad tidak akan mengalami gejala alergi, tetapi apabila senyawa X tersebut telah melebihi konsentrasi 3 mg/kg berat badan bapak Ahmad, maka Bapak Ahmad akan mengalami gejala alergi.
    Gejala Alergi tertunda dari propolis umumnya berupa gatal-gatal dikulit atau tenggorokan terasa panas. Adapun penyebab munculnya alergi tertunda adalah sebagai berikut:
    1. Penggunaan propolis dalam dosis tinggi (diatas 10 tetes 3 kali sehari) selama terus-menerus tanpa jeda.
    2. Selama penggunaan propolis pengguna kurang minum air putih hangat.
    3. Terjadi penambahan senyawa kimia penyebab alergi pada propolis sebagai akibat langsung dari musim/bulan panen propolis di negara asal propolis.
    4. Perubahan pola konsumsi makanan pengguna propolis, umumnya pasien yang melakukan detosifikasi bisa mengalami gejala alergi terhadap propolis setelah pasien tersebut melakukan detoksifikasi, hal tersebut bisa terjadi karena detoksifikasi secara sederhana bisa dikatakan sebagai usaha meformat ulang reakasi tubuh terhadap lingkungannya, bisa jadi sebelum detoksifikasi tubuh sudah memiliki daya tahan terhadap senyawa penyebab alergi, tetapi setelah detosifikasi kemapuan tersebut hilang.
    Untuk mengatasi gejala alergi tertunda dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
    1. Melakukan jeda konsumsi propolis selama 1 sampai dengan 2 minggu setelah 1 bulan konsumsi dalam dosis tinggi (10 tetes 3 kali sehari).
    2. Apabila sudah terdapat gejala alergi seperti gatal-gatal dikulit, maka hentikan sementara konsumsi propolis sampai gejala alergi hilang dan perbanyak konsumsi air putih hangat dan jus buah atau sayuran. jangan mengoleskan propolis di kulit.
    3. Apabila gejala alergi di kulit sudah berat maka hentikan sementara konsumsi propolis sampai gejala alergi hilang dan perbanyak konsumsi air putih hangat dan jus buah atau sayuran. Selain itu di kulit bisa dioleskan minyak zaitun, minyak habbatussauda, atau  minyak vitamin E. Dan jangan mengoleskan propolis di kulit.

    0 komentar:

    Posting Komentar